
Apa dan bagaimanapun sisa yang didapat, sejarawan harus dapat mengungkap peristiwa, kehidupan atau apa saja dibalik sisa-sisa yang tertinggal tersebut. Berperan seperti detektif, sejarawan melakukan rekonstruksi, membangun kembali suasana kehidupan masa lalu dengan berdasarkan sumber yang tersedia. Pada konteks inilah imajinasi diperlukan. Imajinasi sejarawan yang didasarkan data dan tentu saja dukungan ilmu-ilmu yang lain digunakan untuk menghadirkan masa lalu yang kemudian dibuatkan deskripsinya, dan pada akhirnya pembaca dapat mengerti seperti apa masa lalu di balik sisa-sisa peninggalan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut banyak ilmuwan kemudian sepakat, bahwa selain sains, sejarah juga adalah seni. Sebab tidak sekedar pemaparan data atau fakta, namun dalam mendeskripsikan hasil rekonstruksi selain atas dukungan imajinasi, juga harus dapat menghadirkan masa lalu pada pembacanya yang hidup di masa kini, sehingga intuisi dan gaya bahasa yang sesuai pun wajib digunakan. Jika demikian tentu sejarah tak ubahnya seperti seni-seni yang lain. Menyenangkan bukan?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar